Tentang Aku dan Kisahku
Mungkin sebuah cerita akan menjadi kenangan yang mahal harganya dan jika di biarkan akan mudah untuk di lupakan. begitu juga cerita yang akan ku ungkapkan berikut ini. Berawal dari putih abu-abu dan masa ospek di salah satu sekolah yang tidak seberapa terkenal. Entah dari mana dan siapa yang terlebih dahulu melihat tapi yang jelas aku tahu bahwa dia yang berkaca mata hitam itu dan terlihat aneh orangnya teman sekelasku, aku hanya berani menatapnya dari kejahuan dan tak berani menanyakan siapa, dari mana atau Cuma sekedar menyapa dirinya. Hari itu pun akhirnya berakhir, sampai suatu ketika pembagian kelas pun dibacakan dan di situlah aku berpisah dengan sesosok itu dan awal dari segalanya. Di saat yang bersamaan pula aku akhirnya mengetahui siapa namanya. Ku ingat dalam benakku namanya dan dengan penuh penasaran aku bertekad ingin menjadi temannya. Dia yang bertubuh tinggi, berkulit putih dan berlesung pipi. Seperti biasa aku hanya dapat memandangi dirinya dari kejahuaan, sampai bertanya pada diri sendiri dapatkah aku berkenalan bahkan menjadi temannya.
Sampai pada suatu ketika di hari sabtu aku bersama teman-teman lainnya berangkat dengan kegembiraan menuju kolam renang yang berdekatan dengan salah satu perguruan tinggi di lampung. Dan tanpa di duga oleh siapa pun ketika aku pulang dari kolam renang aku bertemu dengan dia dan temannya. Dalam perjalan suasana sunyi menyapa kami, aku berusaha untuk dapat ngobrol dengan dia namun yang ku dapat hanya jawaban dingin dari bibir merahnya bahkan kebisuan. Dari sanalah aku makin penasaran dengan dia, ketika itu aku berfikir sepertinnya dia enak kalau di jadikan teman. Dengan modal nekad aku meminta nomor hpnya kepada temannya, lalu aku menghubunginya dengan menyembunyikan identitas sebenarnya hingga aku dapat berkenalan dengannya. Namun peristiwa ini tidak berlangsung lama, dengan suatu kesepakatan dia tidak akan marah dan tetap menjadi teman aku memberitahu identitasku sebenarnya. Tapi walaupun begitu dia tidak langsung mengetahui aku siapa, karena salah satu ke anehannya ia tidak hafal nama lengkap teman di sekelilingnya yang hanya ia tau adalah nama panggilannya. mungkin ini jadi pelajaran buat aku juga bahwa kita harus mengenal seseorang sedetail mungkin bukan hanya nama panggilan karena nama panggilan bisa berubah-ubah.
Dari peristiwa itu berawallah pertemanan di antara aku dan dia. Pertemanan yang berawal dari keisengan, perasaan penasaran bahkan keistimewaan. Istimewa karena aku bertemu dan berteman dengannya di luar dugaan dan kejadian yang aneh. Pertemanan yang berusaha untuk saling membantu dan memotivasi satu sama lain untuk sukses meraih impian di kemudian hari. Pertemanan yang tulus untuk saling berbagi satu sama lain. Dia telah mewarnai kehidupanku dengan pandangan-pandangannya yang bijak dan maju kedepan. Dari dia aku belajar untuk mau menerima kritikan dan masukan, dari dia pula aku belajar untuk merencanakan sesuatu yang akan kita kerjakan jauh kedepan. Aku sebetulnya orang yang tidaklah mudah untuk merubah pola pikir, aku juga bukan orang yang mau terbuka dalam semua hal kepada seseorang meskipun aku suka mendengarkan seseorang bercerita kepadaku. Aku dan dia bisa di bilang bersahabat dari media yaitu hp, aku bercerita segalanya dengannya lewat hp dan lebih sering sms dari pada telpon. Kami menghabiskan waktu bercerita lewat tulisan dari bangun tidur sampai kami tertidur, persahabatan yang indah ketika sebelum suatu kejadian terjadi di anatara kami. Kejadian yang mungkin selalu di alami oleh pasangan sahabat. Masalah kecil yang dapat merusah segelanya begitu juga pertemanan yang telah terjalin di atara kami selama kurang lebih 1 tahun. Masalh itu adalah gosip yang mengatakan bahwa aku mencintai sahabatku.
Setelah aku pikir-pikir semua itu tidak benar karena aku nyaman dia menjadi sahabat yang selalu ada kalau sahabatnya kesusahan tapi gosip itu timbul karena kecerobohan aku yang tidak sengaja menyimpan smsnya dan keisengan teman-teman lain kepadaku dengan menyimpulkan sesuatu yanaug tidak benar. Aku dan dia sama-sama tau siapa orang yang di sukai atau dicintai. Rasanya tidak adil saja bagiku. Aku kehilangan teman tempat bercerita, aku bahkan dijahui dan diperlakukan seolah-seolah aku yang mau gosip itu terjadi olehnya, dia bahkan bersikap dingin, cuek dan bersikap tidak mengenal diriku. Bahkan yang membuat aku sampai sekarang tidak akan lupa dia sampai-sampai memblokir pertemanan di FB. Jika pada saat itu aku diberikan kesempatan untuk menjelaskan, aku bukan mencintainya tapi aku hanya sebatas mengaguminya ada banyak hal yang aku kagumi dari dirinya dan itu timbul seiring dengan pertemanan yang terjadi. Peristiwa panjang dan melelahkan ini berlangsung 1 tahun lebih dan peristiwa ini mengandung banyak pelajaran yang ku dapat dan sakit hati yang entah kapan akan hilang akibat tingkah laku dan sifat dia berkacamata hitam. Namun aku sadar itulah pertemanan yang tidak selalu indah, tidak untuk disesali bahkan tidak akan terulang.
Semua itu mencair ketika kami duduk di bangku kelas tiga semester 2, walaupun sulit untuk memaafkan tapi aku mencoba untuk iklas. Dan aku mencoba untuk sadar bahwa tali silaturami harus dijaga karena dialah aku berani bermimpi, dialah yang merubah pola pikirku sehingga aku dapat menjadi lebih baik. Akhirnya pertemanan itu kembali seperti semula di saat pengumuman kelulusan. Rasanya masa putih abu-abu sangat berwarna karena dia, masa ini akhirnya berakhir indah. Indah karena kami mendapat kelulusan 100 persen dan indah karena akhirnya aku mendapatkan kembali pertemanan yang sempat rusak bahkan berangsur-angsur membaik. Aku bersyukur karena aku di pertemukan dengan dia. dia yang banyak memberikan hal-hal positif dan peristiwa yang berwarna dan di luar dugaan ku.
Dimana pada putih abu-abu inilah aku mendapat banyak teman yang pengertian dan sayang kepadaku. Bersenang-senang bersama dari makan bakso cinta, shoping, karokean bahkan ngebolang bersama. Semua terasa indah dan bahagia. Di masa inilah aku menyadari bahwa persahabatan adalah anugerah ilahi. Aku mendapat begitu banyak hadiah ketika hari kelahiranku boneka dan diary berwarna merah bergambar hello kitty . bahkan banyak lagi peristiwa indah lainnya.
Saat seragam putih abu-abu kini di tanggalkan kami sibuk mencari almamater baru sebagai tangga menggapai impian dan cita-cita. Namun komunikasi di antara aku dan yang lainnya tetap terjaga termasuk dengan dia. Dia yang dulu berbeda dengan yang sekarang, dulu dia pendiam, aneh dan tidak mengerti tenteng berpakaian sekarang semua itu berubah 100 persen. Aku senang dengan perubahannya yang positif. Walaupun kami di pisahkan jarak yang jauh namun kami selalu saling mendukung dan mendoakan satu sama lainnya. Aku mendoakan dia dimana pun ia semoga selalu bahagia dan dapat mengapai semua mimpinya termasuk duduk di perguruan tinggi impiannya. Aku menyadari bahwa setiap manusia mempunyai jalannya sendiri, jalan yang tidak selamanya lurus. Aku bangga melihatnya masuk di salah satu perguruan tinggi di kota tetengga. Namun yang aku kagumi dari dia adalah sifat patang menyerahnya sehingga ia mendapatkan hasil dari itu. dia salah satu orang yang keterima sekolah tinggi negara yang saingannya ribuaan. Bangga dapat mejadi saksi perjalanan hidupnya dan namun sayang aku tak dapat menghapuskan rasa kagum itu kepada nya. Berbagai cara aku lakukan untuk tidak kagum bahkan berusaha untuk membencinya namun hasilnya nol besar. Hanya kebingungan dan tanda tanya besar yang ku dapat, binggung kenapa dia bersiakap ini dan itu, kenapa dia tidak bisa memprilakukan aku seperti layaknya temannya kebanyakan, kenapa dia tidak memilih untuk memarahi dan menegurku atas semua prilaku ku yang berlebihan, atau lebih baik mungkin agar dia ngblokir pertemanan seperti dulu, kenapa ia selalu hadir di saat dia mulai terlupakan, kenapa aku mengagumi orang yang sedingin, cuek bahkan tidak bisa ditebak sepertinya, kenapa dia rela membiarkan aku menunggu tanpa melihat kegigihan dan jeri payahku, mungkin karena aku tak pantas bersamanya bahkan hanya untuk menjadi sahabatnya.
Seiring berjalanya waktu dan seiring semua pertanyaan itu, kini dia telah menggapai kesuksesannya dengan memakai toga dan almamater kebanggaannya. Dan itu memperjelas semua keadaan ini, aku dan dia bagaikan kutub magnet yang berlawanan dan tidak akan dapat menyatu. Aku akan teteap bertahan dengan semua keadaan ini, menyerahkan semuanya kepada sang pencipta. Aku tidak akan lagi berusaha untuk melupakannya karena semakin aku coba untuk melupakannya semakin kuat juga ia dipikiranku. Aku akan berusaha mencari apa yang sebenarnya hatiku rasakan dan ku mau. Aku akan belajar sabar dengan semua prilaku mu. Aku akan berusaha ikhlas menerima hasil akhir cerita ini walaupun besar kemungkinannya aku yang akan tersakiti setidaknya aku sudah berusaha. Yang pasti aku hanya ingin melihat orang-orang di sekitarku termasuk dia bahagia dengan atau tanpa aku.
Aku akan menunggu semua jawaban itu dengan seiringnya bergulir waktu. Waktu dimana aku tak tahu apakah kau akan tetap memegang teguh pendirian mu dan apakah kau akan mengingat ku atau bahkan tidak sama sekali. Waktu dimana aku akan membuktikan bahwa aku dapat membanggakan semua orang dengan berhasil menyusulmu memakai toga kebanggaan dan meraih kesuksesan. Dimana disitulah aku di ambil sumpah dan dikukuhkan sebagai tenaga kesehatan yaitu bidan dan bergelar amd keb. Detik itulah akhir dari batas waktuku menunggu kejelasan dari cerita ini.
Cerpen Karangan: Arfiana Sari
Facebook: Facebook.com/arfiana.sari
0 komentar:
Posting Komentar